Segera kutepis rasa sepi dihati,
Meski perihnya masih jua menghantui
Namun kan tetap kucuba tuk tegar berdiri,
Karena kini telah pun kutemukan sang pelipur hati..
Sahabat..
Hadirmu telah cukup memberi erti
Semarak hari kulalui kini, meski dihujung jalan kegelapan menanti
Tapi setidaknya ‘satu yang pasti’
Cahaya menyala kembali dihatiku yang kian redup
Setitik cahaya senyumanmu telah menerangi jalanku yang gelap dan sunyi..
Untukmu Sahabat..
Tiada kata yang pantas ku ucap, selain bicara
“terima kasih tidak terhingga”
Walau kini engkau jauh dari tatapanku,
Angin malam yang membelenggu dingin
Mencengkam dalam benakku rasa rindu yang mendalam
Kekosongan jiwa yang hampa,
Rinduku akan dirimu merasuk dalam dunia realitiku
Dengan secebis harapan tanpa batas menanti engkau yang tak kunjung tiba
Sejenak ku menadah tangan memohon doa untukmu
Agar engkau dan aku bisa bertemu dan bersatu
Apakah esok sang mentari sudi menghantarkan salam serta rinduku kepadamu
Ataukah sang malam dapat menghadirkan dirimu dalam mimpiku..
Akanku semat ditempat terindah rinduku padamu sampai kita bersua lagi..
“Rindu.. terlalu padamu.. tiada.. tertangguh. Rindu.. terlalu padamu.. tiada penghujung.”-Humaira
SrikandiAisyaHumaira
16:30
09/03/2012
16 Rabiulakhir 1433H
16:30
09/03/2012
16 Rabiulakhir 1433H
No comments:
Post a Comment